Thursday, January 26, 2012

Indonesia dimata Singapura

Apa pendapat warga negara Singapore tentang Negara Indonesia?

Cerita ini berawal dari sebuah pertemuan antara warga Negara Indonesia dan Singapura. Seorang bapak warga Negara Singapura sedang mengunjungi Indonesia dan sempat berbincang-bincang beberapa hal. Beliau adalah salah satu pengusaha asal singapura, dengan gaya bicara singlish (melayu, English). Beliau menceritakan pengalaman- pengalaman semasa hidupnya.

Kemudian beliau mengatakan,”Your Country is so Rich!” Kata-kata yang mungkin sudah terbiasa ditelinga orang Indonesia.

but…

Beliau menyambung lagi,“Indonesia Doesn’t Need The World, But The World Very Need Indonesia”, “Everything Can Be Found Here In Indonesia, You Don’t Need World!” Indonesia tidak membutuhkan dunia, tapi dunia yang membutuhkan Indonesia. Setiap orang bisa mendapatkan apapun di Indonesia, yang tidak bisa diperoleh di dunia.

Terjemahan yang mudah begini saja “Indonesia adalah paru-paru dunia. Tebang saja semua hutan di Kalimantan, tidak butuh waktu lama dunia akan kiamat. Dunia yang butuh Indonesia!”

Beliau melanjutkan lagi “Singapore is nothing, we can’t be rich without Indonesia. 500.000 orang Indonesia berlibur ke singapura setiap bulan. Bisa kebayang uang yang masuk ke kami?”

“Apartemen-apartemen dan condo terbaru kami yang membeli pun orang Indonesia, ga peduli harga yang selangit, laku keras.“

“Kalian pernah mendengar rumah sakit kami, orang Indonesia semua yang berobat.”

“Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Benar-benar panik. Sangat terasa, we are nothing.”

“Kalian ga tau kan klo agustus kemarin dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia masih dengan mudah dapat beras”

“Lihatlah negara kalian, air bersih dimana-mana... look my country (lihatlah Negara kami), air bersih pun kami beli dari malaysia.”

Perbincangan semakin hangat, beliau melanjutkan lagi, "Saya pernah ke kalimantan, bahkan pasir pun mengandung permata. Terlihat glitter kalo ada matahari bersinar. Petani disana menjual Rp3000/kg ke sebuah pabrik China dan si pabrik menjualnya kembali seharga Rp30.000/kg. Saya melihatnya sendiri."

Kita tertegun dan semakin terlihat blo'on, tapi beliau semakin semangat mencekoki kami, “Kalian sadar tidak klo Negara- negara lain selalu takut meng-embargo Indonesia? Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalo kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. Harusnya kalianlah yang meng-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Beli lah dari petani2 sendiri, beli lah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri. Tak perlu kalian impor klo bisa produksi sendiri.”

“Jika kalian bisa mandiri, bisa meng-EMBARGO DIRI SENDIRI, Indonesia
will rules the world...” Indonesia akan menjadi salah satu negara yang disegani di dunia.

Begitulah percakapan yang singkat tapi membuat kami yang merasa bagian dari Negara Indonesia menjadi bengong dan merasa blo’on. Kita nggak pernah menyadari hal tersebut, kalaupun menyadari tidak pernah bergegas untuk memperbaiki. Hanya sibuk untuk memperkaya diri sendiri, walau bagaimanapun caranya. Jangan marah bila dicemooh negara lain, karena itu memang kenyataannya. Maka balikkanlah posisi tersebut sebagaimana mestinya.

Saatnya untuk sadar dan beranjak dari tempat duduk kalian yang nyaman. Berbenah diri dimulai dari diri sendiri. Apa yang kita lakukan saat ini akan berdampak pada generasi yang akan datang, termasuk anak-anak kita kelak.

Sumber: Somadgol.wordpress.com dengan pembenahan/editing kata serta kalimat.